JAKARTA - Pemerintah telah memastikan akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan saat puasa dan Lebaran terjaga dan agar tidak terjadi lonjakan harga.
Pemerintah mengalokasikan impor beras sebesar 1 juta ton kepada Bulog. Alokasi tersebut terbagi menjadi dua, dengan masing-masing 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton digunakan sesuai kebutuhan Bulog.
Baca juga: Impor Beras di Tengah Musim Panen, Gimana Pak Mendag?
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Nasional Pembaruan Agraria, Iwan Nurdin mengatakan, pemerintah harus mewaspadai mafia pangan terkait kebijakan impor tersebut. Dirinya curiga jika kebijakan perberasan Tanah Air telah dikontrol oleh mafia pangan.
"Saya curiga kebijakan perberasan kita telah dikontrol oleh mafia pangan. Sebab seluruh energi dan kerja keras pemerintah menggenjot produksi bahkan inovasi pertanian lainnya seolah hilang ketika setiap tahun jutaan ton beras harus diimpor. Sama ketika kebijakan membangun waduk, cetak sawah, kartu tani belum dirilis," ujar Iwan dalam keterangannya, Minggu (7/3/2021).
Baca juga: Impor Beras untuk Cadangan Dinilai Tak Masuk Akal
Iwan menambahkan, saat ini petani sedang memasuki panen raya musim panen. Menurutnya, langkah importasi pangan mengulang soal lama dan harga jual hasil panen di tingkat petani.