NEW YORK - Kurs dolar AS seharian menguat pada perdagangan Senin waktu setempat. Para pedagang memangkas taruhan bearish pada greenback ke posisi terendah empat bulan di tengah kenaikan imbal hasil Treasury AS dan berhati-hati menjelang pertemuan Federal Reserve.
Selain Fed, Bank of England dan Bank of Japan juga melakukan pertemuan minggu ini dan ketiganya kemungkinan akan menentukan arah pergerakan suku bunga global.
“Pasar dalam pola menahan menunggu FOMC minggu ini. Sebagian besar dari itu melibatkan pertanyaan tentang apakah Fed akan berbicara tentang kurva imbal hasil atau apakah mereka akan membahas kenaikan imbal hasil jangka panjang,” kata Direktur elEksekutif Klarity FX, Amo Sahota, dilansir dari Reuters, Selasa (16/3/2021).
Baca Juga: Imbal Hasil Obligasi Angkat Dolar AS
Dalam perdagangan, indeks dolar menguat terhadap enam mata uang utama, dengan naik 0,1% menjadi 91,799. Ini menjadi yang tertinggi sejak akhir November 2020 di 92,51.
Kenaikan greenback lebih menonjol terhadap mata uang berimbal hasil rendah seperti euro dan pound Inggris. Sementara mata uang berimbal hasil tinggi seperti dolar Australia bernasib relatif lebih baik.
Baca Juga: Tertekan Dolar AS, Harga Emas Dijual USD1.719/Ounce
Imbal hasil Treasury AS bagaimanapun lebih rendah pada perdagangan Senin karena investor Menanti pertemuan bank sentral Eropa, Tolok ukur imbal hasil Treasury 10-tahun diperdagangkan setinggi 1,639% pada Senin, mendekati puncak Jumat 1,642%.
Meningkatnya imbal hasil AS telah mengangkat greenback 2% sepanjang tahun ini berkat perbedaan suku bunga yang melebar relatif terhadap pasar obligasi utama lainnya. Dolar turun lebih dari 4% pada kuartal terakhir tahun 2020.
Mata uang AS telah didukung oleh taruhan yang menurun untuk penurunannya, dengan spekulan memotong posisi pendek bersih ke level terendah sejak pertengahan November di pekan yang berakhir pada 9 Maret.