RI Mau Impor 3,07 Juta Ton, Beginilah Cara Hasilkan Garam Bermutu

Giri Hartomo, Jurnalis
Sabtu 20 Maret 2021 15:30 WIB
Garam (Foto: Okezone)
Share :

Pada saat panen, para petani garam tidak sabar menunggu menuai garam yang masih kotor. Hal ini karena petani garam terdesak untuk pemenuhan uang untuk kebutuhan rumah tangga, karena umumnya petani garam menyewa lahan (hutang) dan sudah terikat ijon dengan pihak-pihak tertentu.

“Di sisi lain, sering pengijon tidak menghargai pula perbedaan garam baik denagn garam mutu rendah dengan kadar NaCl kurang dari 90%,” jelasny.

Guru besar UI menerangkang penggunaan geomembran oleh petani garam. Geomembran untuk meningkatkan suhu lahan sehingga mempercepat penguapan.

Teknologi ini memerlukan modal yang besar bagi petani untuk membeli lembaran plastik khusus. Sehingga pentai garam enggan dengan metode ini karena tidak punya modal.

“Biasanya (geomembran) hanya bisa dipakai sekali musim karena robek dan tidak adanya tempat simpan geomembran karena lahan harus digunakan untuk keperluan lain,” jelasnya.

Sementara itu, CEO PT Garam Achma Ardianto mengatakan, pihaknya maupun petani garam masih belum dapat menghasilkan garam secara konsisten untuk kebutuhan industri selain industri aneka pangan. Industri yang dimaksud adalah chlor alkali plant (CAP).

“Cara menghasilkan garam di lokal melalui pertanian melalui cara manual. Sedangkan garam impor dihasilkan dengan proses mekanisasi. Yakni industrialisasi penghasil garam, proses dengan mekanik, masa panen lebih panjang, sehingga mutu lebih konsisten,” jelasnya

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya