JAKARTA - Pemerintah akan melakukan impor garam sebesar 3,07 juta ton garam pada tahun ini. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan industri yang berbahan baku garam.
Lantas seperti apa sih metode pengelolaan garam bermutu dan juga layak untuk industri?
Guru besar Teknik Kimia dari Universitas Indonesia, Prof. Misri Gozan mengatakan, metode pengolahan garam di Indonesia yang dapat menghasilkan garam untuk kebutuhan industri. Menurutnya, garam yang dihasilkan dengan mutu cukup tinggi dapat dilakukan dengan membuat meja garam atau tumpukan garam (salt crystal table).
“Panen garam setelah lahan garam terbentuk tumpukan garam yang cukup tinggi, (penampakan) putih bersih,” ucapnya dalam keterangannya, Sabtu (20/3/2021).
Dia menambahkan pengelolaan garam yang baik dimulai dari perluasan lahan. Kemudian dengan penyediaan air baku (air tua) yang bersih untuk menghasilkan garam dengan kadar NaCl lebih dari 96%.
“Dan dengan penggunaan lahan yang khusus untuk industri serta pemanenan diperlukan waktu yang cukup.
Baca Juga: Mendag: Garam yang Diimpor untuk Kebutuhan Industri
Selain itu, pemilihan lokasi garam juga sangat penting. Di Indonesia dengan kelembaban udara pada 50%-90%, maka makin tinggi angka kelembaban udara maka makin sulit melakukan penguapan air laut.
“Daerah terbaik untuk tambak garam saat ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan humiditas sangat rendah dan waktu musim kering cukup panjang,” jelasnya.
Dia menjelaskan mayoritas pengolahan lahan garam pada saat ini dilakukan secara tradisional dengan lahan yang sempit. Lahan tersebut digunakan bergantian dengan tambak udang atau bandeng hingga sawah padi.