Negosiasi tersebut dilakukan karena adanya pembengkakan pada pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Meskipun saat ini masih dihitung, pembengkakan biaya kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan mencapai 20%.
“Jadi memang di Kereta Cepat tentunya akan terjadi cost of run yang saat ini sedang di hitung oleh teman-teman KCIC. Berapa besar, tentunya kita akan menunggu berapa besar, tapi yang saya dengar memang kurang lebih hampir 20% tapi sedang dihitung,” jelasnya.
Jika nantinya pengurangan porsi tersebut berhasil maka akan sangat membantu perseroan. Karena biaya pembengkakan yang terjadi akan ditanggung oleh China.
“Sehingga harapan kami memang porsi daripada Indonesia ini lebih kecil daripada yang ada sekarang sehingga cost of run yang ada ditanggung oleh pemerintah sana, itu yang sedang kita usahakan,” jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)