JAKARTA – Pengusaha yang ingin produk barang atau jasanya dikenal dan laku di pasaran tentunya perlu kegiatan promosi. Konsep promosi yang paling umum ditemukan biasanya berbentuk iklan di berbagai media, baik itu media massa maupun media lain seperti baliho bahkan di media sosial seperti Youtube.
Iklan tersebut sudah semakin sering ditemukan masyarakat. Hanya saja, saat ini masyarakat sudah semakin cerdas untuk tidak mudah tergiur karena iklan saja, bahkan tidak jarang ada orang yang bosan dan terganggu dengan adanya iklan yang terlalu berlebihan.
Baca Juga: Anjuran Nabi Muhammad SAW dalam Memilih Tempat Usaha dan Distribusi Produk
Dikutip dari buku Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Kamis (22/4/2021), soft selling atau promosi secara perlahan dan berkesinambungan jauh lebih berarti daripada hard selling yang berlebihan. Pembicaraan mulut ke mulut (word of mouth) pengaruhnya lebih kuat daripada gempuran iklan yang biayanya mahal.
Memperkenalkan produk ke masyarakat membutuhkan proses yang panjang, karena jika dipaksakan untuk sekadar viral dengan promosi yang berlebihan, kepopuleran produk bisa bertahan dalam tempo yang singkat saja.
Baca Juga: Strategi Dagang Nabi Muhammad SAW, Kenalkan Produk pun Dilakukan
Konsep promosi yang tidak berlebihan sudah dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika beliau berdagang. Beliau menegaskan bahwa penjual harus menjauhkan diri dari sumpah-sumpah yang berlebihan ketika menjual produknya.
Beliau tidak pernah melebih-lebihkan produk dengan maksud untuk memikat pembeli dan melakukan sumpah untuk melariskan dagangannya. Nabi Muhammad bersabda, “Sumpah yang diucapkan untuk melariskan perniagaan, dapat merusakkan keuntungan” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah Ra.)