Perbaikan ekonomi juga terlihat dari permintaan domestik yang turut mendorong peningkatan investasi, sehingga meningkatkan aktivitas ekonomi dunia usaha. Tercermin dari PMI (Purchasing Managers Index) Manufaktur yang semakin ekspansif ke level 53,2 di Maret 2021 dan SBT (Saldo Bersih Tertimbang) Kegiatan Usaha yang membaik ke level 4,54 di triwulan I 2021.
"Sentimen positif investor mendorong perbaikan IHSG ke kisaran 6.000 dan nilai tukar rupiah ke kisaran 14.500. Komitmen pemerintah dalam menyalurkan program PEN di tahun 2021 mendorong realisasi APBN sampai dengan 28 Februari 2021," ungkap Airlangga.
Ia menambahkan, pemulihan permintaan global dan peningkatan harga komoditas mendorong ekspor untuk tumbuh sebesar 39,474 (yoy) di bulan Maret 2021 serta dalam tiga bulan terakhir neraca perdagangan juga positif dengan ekspor yang juga tinggi demikian pula dengan impor yang meningkat.
Lebih lanjut Airlangga menyampaikan realisasi APBN hingga 28 Februari 2021. Belanja negara mencapai Rp282,72 triliun sekitar 10,28 persen. Kemudian, program PEN 2021 di sektor kesehatan sebesar Rp176,30 triliun dengan realisasi hingga Februari Rp4,51 triliun.
Sedangkan di sektor Perlindungan Sosial Rp157,41 triliun dengan realisasi Rp19,28 triliun. Dukungan UMKM dan Korporasi Rp184,33 triliun, realisasi Rp29,45 triliun. Program Prioritas Rp122,42 triliun, realisasi Rp500 miliar. Termasuk juga untuk insentif usaha sebesar Rp58,47 triliun.
(Feby Novalius)