JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan market sounding pada proyek Jembatan Batam-Bintan. Proyek ini mengalami kenaikan dari sisi dana investasinya.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan, semula nilai investasi dari proyek ini adalah hanya Rp8,78 triliun. Namun ada perubahan nilai investasi menjadi Rp13,66 triliun.
Baca Juga:Mengintip Jembatan Gantung Pejalan Kaki Terpanjang di Dunia
“Mengalami perubahan nilai investasi menjadi Rp13,66 triliun yang sebelumnya Rp8,78 triliun,” ujarnya dalam acara Market Sounding, Kamis (6/5/2021).
Perubahan ini dilakukan agar kelayakan teknis dan finansial menjadi pasti. Sehingga para investor pun tertarik untuk berinvestasi di proyek pembangunan yang menghubungkan dua wilayah ini.
“Perubahan dalam rangka memastikan kelayakan teknsi dan finansial sehingga diharapkan skemanya lebih menarik bagi para investor,” jelasnya.
Baca Juga: Jembatan Kota Intan Pernah Bernama Jembatan Inggris
Proyek jembatan ini memiliki panjang 14,763 kilometer (KM). Proyek tersebut ditargetkan akan dilakukan pelelangan pada Kuartal-II 2021.
“Jembatan Batang Bintan dengan panjang proyek 14,763 kilometer., Target pelelangan kuartal II-2021,” jelasnya.