Dalam sebulan, Tarsiman bercerita jika tidak ada gagal panen, maka dirinya bisa meraup keuntungan hingga jutaan. "Penghasilan sebulan sih bisa sampai Rp3.000.000 itupun kalau laku banyak," katanya.
Sementara itu petani lainnya, Kasam (40) mengatakan, sejak tahun 2016 dirinya membawa keluarganya ke Jakarta setelah mendapat tawaran bertani yang menggiurkan dari saudaranya.
"Kalau di kampung bertani dalam setahun paling banyak 3 kali panen. Kalau di sini setiap bulan panen. Walaupun hasilnya enggak banyak tapi cukup untuk kebutuhan," ujarnya.
Kasam menuturkan, dirinya dan petani lainnya memilih menanam sayuran, karena dari segi perawatan tidak terlalu rumit. Selain itu, menanam sayuran dapat dipanen dalam waktu singkat.
Lurah Papanggo Maryono mengungkapan, jika kelompok tani tersebut bukan merupakan binaan Sudin KPKP Jakarta Utara dan menyewa lahan secara pribadi.
"Itu lahan di luar JIS, berbatasan dengan saluran PHB (Penghubung) yang mengalir ke waduk cincin. Lahan itu punya PT Buana Permata Hijau," ucap Maryono.
(Dani Jumadil Akhir)