Investor Saham di Daerah Makin Banyak

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Senin 28 Juni 2021 12:24 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (Ilustrasi: Shutterstock)
Share :

 JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan jumlah investor saham di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Pada semester pertama tahun ini investor saham mencapai 8.735 investor atau meningkat 145% dibanding periode sama tahun 2020 sebanyak 3.558 investor.

”Angka ini sangat positif, meskipun baru separuh tahun 2021. Ini mengindikasikan bahwa minat orang berinvestasi pasar saham sangat tinggi di Sulteng," kata Kepala Perwakilan BEI Sulteng, Dendi Faisal Amin dilansir dari Harian Neraca, Senin (28/6/2021).

Baca Juga: Investasi Saham, Hindari Hal Ini agar Tak Rugi

Disampaikannya, tingginya minat investor untuk berinvestasi di portofolio saham telah memberikan dampak signifikan terhadap iklim investasi di Bursa Efek Indonesia. Pada semester I tahun 2021 terjadi penambahan sekitar 5.177 investor baru didorong inovasi dan edukasi yang dilakukan Bursa Efek Indonesia terhadap masyarakat melalui platform digital.

Berbagai kemudahan diberikan, seperti simplifikasi pembukaan rekening saham yang tidak memerlukan tatap muka, sehingga tidak butuh waktu lama untuk menjadi investor. Ini membuat masyarakat tertarik untuk berinvestasi di pasar saham.

Baca Juga: Bakal Ada Aturan Pemilihan Investasi Perusahaan Asuransi

”Dari catatan BEI, semakin banyaknya selebgram maupun influencer yang menjadi investor di kalangan milenial turut berperan dalam peningkatan investasi saham di Indonesia termasuk di Sulteng," ujar Dendi.

Dia mengemukakan, hal tersebut tercermin dari porsi investor di kalangan milenial, yaitu sebesar 65% dari jumlah keseluruhan investor saham di Sulteng.

”Setengah dari jumlah investor di bursa efek adalah milenial usia 18-25 tahun yang sebelumnya pada tahun 2019 presentasi investor milenial sekitar 33%. Dua tahun terakhir keterlibatan anak muda di bursa saham semakin menunjukkan tren positif," jelas Dendi.

Diharapkan, semakin banyaknya investor di pasar modal berasal dari kalangan milenial, masyarakat dapat lebih mengenal instrumen investasi saham, obligasi reksadana yang notabene ada di dalam pasar modal tanah air. Tidak hanya meningkat secara kuantitas, tetapi dari sisi pengetahuan dan pemahaman terhadap produk investasi pun diharapkan dapat meningkat pula, agar masyarakat terhindar dari investasi bodong.

”Masyarakat atau calon investor harus jeli melihat situasi dengan iming-iming mendapat keuntungan banyak, jangan sampai salah mengambil melangkah yang justru dapat merugikan diri sendiri," kata Dendi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya