Karena di saat pandemi otomatis segala minuman tradisional laris manis dicari konsumen yang berharap dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Namun di balik potensi tersebut juga terdapat tantangannya. Karena menurut dia tantangan paling utama dari usaha bandrek adalah suplai bahan baku yang kontinu. Khususnya bahan baku jahe dan gula tidak jarang mengalami kelangkaan dan kenaikan harga. Terlebih menjelang momen hari besar biasanya suplai langka dan harga naik.
Berikutnya adalah jalur pemasaran yang berkurang drastis. Khususnya dari toko oleh-oleh khas Sunda. Sejak pandemi penjualan model titipan di warung jadi sangat berkurang. Selain itu juga para agen dan reseller juga ikut menyusut jumlahnya.
Karena itu Respita berbagi tips untuk memulai usaha minuman bandrek. Pertama menurut dia adalah pebisnis harus kreatif dalam hal kemasan produk. Berikutnya harus punya suplier bahan baku yang loyal sehingga tidak keteteran terlebih bila terjadi orderan yang banyak. Selain itu, suplai yang terjaga akan melindungi dari harga yang bisa naik dadakan.
Tidak lupa dia juga menyarankan strategi pemasaran haruslah kekinian menggunakan platform sosmed dan e-commerce. Saat ini dia memiliki akun di shopee, tokped, bukalapak, dan ditambah Instagram Facebook. Namun akibat kurang tenaga admin maka tidak semua akunnya bisa terus aktif dan hasilnya jarang update.
(Feby Novalius)