Ide tersebut, belakangan disebut Crowdfire, dikembangkannya. Namun tidak lama kemudian, para raksasa media sosial menjadi lebih membatasi tampilan antarmuka di aplikasinya sehingga mempersulit pengembang pihak ketiga untuk mengembangkan bisnis mereka. Maka Shetty dan rekan-rekannya akhirnya memutuskan sudah waktunya untuk mengubah kebijaksanaan.
"Kami harus mengurangi beberapa fitur yang menghasilkan pendapatan bagi kami tetapi justru tidak dianggap sebagai fitur yang tepat oleh jaringan ini," kata Shetty.
"Inilah yang membuat saya membangun seluruh ekosistem yang berbasis desentralisasi," lanjutnya. Dia merujuk pada blockchain basis data yang tersebar yang tidak dikendalikan oleh kelompok atau perusahaan manapun.
Ekspansi ke kripto
Momentum mereka bertepatan dengan booming mata uang kripto, dan khususnya bitcoin. Lalu di tahun 2018, Shetty dan rekan-rekannya memutuskan untuk menggunakan keahlian teknologi mereka untuk membuat sebuah platform berbasis blockchain untuk perdagangan kripto.
"Saya menyadari ada kesenjangan besar dalam cara pertukaran internasional yang dioperasikan dibandingkan dengan cara kerja pertukaran india," lanjutnya. "Dengan itu, kami memutuskan untuk membangun pertukaran yang berfokus pada ekosistem india."
(Feby Novalius)