JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pembiayaan utang pada tahun ini hanya akan terealisasi Rp958,1 triliun atau turun 18,6% dari target dalam APBN 2021 sebesar Rp1.177,4 triliun.
“Jauh lebih rendah atau sekitar Rp219 triliun lebih rendah dari UU APBN,” kata Menkeu Sri Mulyani dilansir dari Antara, Senin (12/7/2021).
Baca Juga: Pangkas THR dan Gaji ke-13 PNS Rp12,1 Triliun, Sri Mulyani: Saya Diprotes
Sri Mulyani menjelaskan realisasi pembiayaan utang semester I adalah sebesar Rp443 triliun atau 37,6%, sementara untuk semester II diperkirakan hanya akan mencapai Rp515 triliun sehingga secara keseluruhan tahun diprediksi sebesar Rp958,1 triliun.
Sri Mulyani menyatakan prediksi realisasi pembiayaan utang tahun ini lebih rendah terjadi karena defisit APBN 2021 juga diperkirakan akan jauh lebih rendah dibandingkan target sebesar 5,7% atau setara Rp1.006,4 triliun.
Baca Juga: Insentif Tenaga Kesehatan di Daerah Baru Cair Rp900 Miliar dari Alokasi Rp8,1 Triliun
Menurutnya, defisit akan lebih kecil dari target 5,7% karena penerimaan negara dipercaya akan bagus dan belanja negara akan terserap dengan optimal. Realisasi defisit APBN sepanjang semester I-2021 adalah sebesar 1,72% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp283,2 triliun.
“Ini hal yang bagus berarti kami kurangi kenaikan utang seharusnya Rp1.177 triliun jadi Rp958 triliun atau turun 18,6%,” ujarnya.