JAKARTA – Ekonomi Indonesia akan sangat bergantung pada pengendalian covid-19 selama PPKM Darurat. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Media Wahyudi Askar mengatakan melihat angka kasus Covid-19 terus bertambah kemungkinan PPKM Darurat diperpanjang akan ada. Ia menyebut bahwa hal tersebut akan membawa dampak terhadap pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Sri Mulyani Klaim Peringkat Ekonomi Indonesia Terbaik di Asean
“Jika kasus Covid-19 masih tinggi maka pemulihan ekonomi akan berjalan lambat. Hal itu didorong oleh pelaku usaha masih dilanda ketidakpastian karena angka kasus yang tinggi. Selain itu juga supply dan demand akan bermasalah terlebih UMKM disektor jasa akan terdampak lebih signifikan,” ujarnya dalam diskusi virtual INDEF, Jumat (16/7/2021)
Dia menuturkan penurunan aktivitas ekonomi pada masa PPKM Darurat terjadi disemua sector namun skalanya berbeda setiap Provinsi. Retail di Jawa Tengah dan Jawa Barat tidak menurun signifikan dibandingkan dengan Provinsi lainnya.
Baca Juga: Mengejutkan! Pendapatan per Kapita Indonesia Pernah Sejajar dengan Korsel
Di Jawa Tengah, aktivitas di tempat kerja hanya menurun 0,57% selama PPKM Darurat. Ekonomi masih bergerak tetapi kemuningkinan besar harus dibayar dengan peningkatan angka kasus yang signifikan.
“Pesannya sederhana, kita harus bekerja lebih keras lagi karena setiap sector memiliki tren dan data yang berbeda. Demikian juga di setiap Provinsi memiliki performace yang berbeda. Itu semua saling berkaitan satu dengan yang lainnya,”ucapnya.