Ambisi China Bangun Proyek Kereta Cepat di Asia Tenggara

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 27 Juli 2021 09:14 WIB
Ambisi China membangun Kereta Cepat di ASEAN (Foto: Reuters)
Share :

Desain rel listrik tersebut, dengan jarak antar rel 1,435 mm, dapat dilalui kereta api berkecepatan tinggi yang melaju dengan kecepatan lebih dari 250 km per jam, meskipun di Laos, kecepatan kereta penumpang 160-200 km per jam dan kereta barang 120 km per jam.

Dr. Trin Aiyara, ilmuwan politik di Universitas Walailak di Thailand, mengatakan bahwa proyek kereta api China mendukung kepentingan pembangunan strategis bersama antara China dan ekonomi Asia Tenggara karena China ingin memperdalam pengaruh politik dan ekonominya di kawasan dan secara bersamaan memperluas akses pasar untuk barang-barang industri China, sehingga merangsang pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran di wilayah selatan daratan itu. Jaringan tersebut pada akhirnya akan melontarkan China untuk menjadi pusat ekonomi dunia baru.

Akademisi Thailand itu mengatakan, keuntungan yang akan didapat kawasan ini adalah mereka akan memiliki mega-infrastruktur baru untuk terhubung dengan dunia, peluang urbanisasi tanah di sepanjang rute, khususnya di daerah perbatasan baik dengan China atau negara lainnya, dan stimulus untuk meningkatkan ekonomi domestik mereka.

Akses dan Kontrol

Greg Raymond, dosen Pusat Studi Strategis dan Pertahanan di Australian National University (ANU), mengatakan China akan menuai keuntungan ganda jika pembangunan infrastruktur ini menjadi kenyataan.

Keuntungan pertama, jaringan transportasi kereta api menghubungkan China dengan Asia Tenggara dan memberikannya lebih banyak akses ke negara-negara di kawasan tersebut yang ada di 'halaman belakang'-nya. Keuntungan Kedua, China dapat menggunakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru di kawasan sebagai simpul untuk mengontrol produksi, rantai permintaan, dan konsumsi.

Proyek kereta cepat di Indonesia

China juga bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk membangun rute kereta api cepat Bandung-Jakarta. Jalur sepanjang 140,9 kilometer itu disebut akan mulai diuji coba pada Oktober 2022.

Rute ini akan menghubungkan empat stasiun, dan di setiap stasiun akan dibangun Transit Oriented Development (TOD) untuk mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di koridor Jakarta-Bandung.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China, yang merupakan gabungan konsorsium BUMN Indonesia dan konsorsium China Railways dengan skema business to business.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya