IFC Suntik Dana Rp451 Miliar ke Adi Sarana Armada

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Kamis 29 Juli 2021 13:39 WIB
Grafik Ekonomi (Foto: Okezone/Shutterstock)
Share :

JAKARTA – Besarnya pertumbuhan bisnis sektor logistik di tengah pandemi Covid-19 seiring penguatan peran ekonomi digital, menjadi pertimbangan bagi Internatioanl Finance Corporation (IFC) yang merupakan anggota Grup Bank Dunia menginvestasikan dana hingga Rp 451 miliar (USD 31 juta) pada PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).

Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur ASSA dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyambut baik kehadiran IFC menjadi pemegang saham setelah konversi dari pada obligasi konversi. Selain itu, lanjutnya, perseroan juga menghargai kepercayaan dan kemitraan IFC, khususnya di masa-masa krusial seperti ini.

”Dukungan ini tentunya akan membantu ASSA untuk terus membangun bisnis yang berkelanjutan di semua lini bisnis dan meningkatkan kinerja perusahaan kami,”ujarnya seperti dikutip Harian Neraca, Kamis (29/7/2021).

Baca Juga: Obat Herbal Laris Manis, Sido Muncul Kantongi Laba Rp502 Miliar

Asal tahu saja, investasi IFC dilakukan melalui penerbitan obligasi konversi di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia dan merupakan salah satu yang pertama sejak pembaruan peraturan di 2019 yang baru-baru ini diberlakukan untuk meningkatkan hak-hak pemegang saham minoritas, menarik perhatian investor internasional dan memperdalam pasar modal di Indonesia.

Investasi IFC di ASSA selaras dengan prioritas strategisnya di Indonesia dan merupakan contoh bagaimana sektor swasta dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan logistik dan konektivitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Investasi penting ini akan membuka akses ke layanan barang dan jasa yang tentunya akan menguntungkan jutaan orang yang tinggal di luar kota-kota besar di Indonesia, termasuk mereka yang hidup di daerah berpenghasilan lebih rendah yang seringkali harus membayar dengan harga yang lebih tinggi akibat kendala logistik dan biaya transportasi,”kata Alfonso Garcia Mora, Wakil Presiden IFC, Asia dan Pasifik.

Baca Juga: Laba Bersih AKR Corporindo Rp550 Miliar di Semester I-2021, Naik 27%

Disampaikannya, pandemi Covid-19 menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang sangat besar bagimasyarakat Indonesia, sehingga investasi seperti ini menjadi sangat penting dan diharapkan dapat membantu menjaga dan menciptakan lapangan kerja baru kedepannya. Sementara digitalisasi massal dan penetrasi internet mendorong perkembangan pasar e-commerce Indonesia, yang saat ini menyumbang gross merchandise value (GMV) sebesar US$12 miliar per tahun, diproyeksikan akan tumbuh menjadi US$30 miliar per tahun pada tahun 2025.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya