Lebih lanjut, koreksi pendapatan ADHI pada 2020 membuat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 96,39% menjadi Rp23,97 miliar dari laba sebelumnya Rp663,80 miliar. Kendati demikian, margin laba kotor (gross profit margin) perseroan mampu terangkat menjadi 16% pada 2020 dari 15,3% pada 2019.
Farid menunjukkan walaupun pada masa pandemi perseroan juga dapat mempertahankan margin laba usaha (operating profit margin) pada kisaran 9%. Arus kas operasi perseroan juga tercatat positif sebesar Rp1,4 triliun, meningkat sebesar Rp900 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp500 miliar. Hal ini disebabkan adanya pembayaran proyek besar seperti Jalan Tol Sigli - Banda Aceh dan LRT Jabodebek.
(Dani Jumadil Akhir)