JAKARTA - Indonesia memperingati 76 Tahun Kemerdekaan. Hari ini tentu tak lepas dari perjuangan para pahlawan nasional.
Sebagai bentuk apresiasi, perjuangan para pahlawan tersebut tidak hanya dikenang dalam sejarah, melainkan juga diabadikan dalam uang rupiah.
Berikut deretan pahlawan yang terpampang di mata uang Rupiah:
1. Tjut Meutia, Uang Kertas Pecahan Rp 1.000
Pahlawan nasional yang menghiasi tampak depan uang kertas pecahan Rp 1.000 adalah Tjut Meutia. Tokoh perempuan asal Pirak, Aceh Utara ini ditetapkan menjadi pahlawan nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964. Pada awalnya Tjut Meutia pertama kali muncul pada emisi 1992 dalam nominal Rp1.000 dan Rp5.000.
2. Mohammad Hoesni Thamrin, Uang Kertas Pecahan Rp 2.000
Pada uang kertas rupiah emisi 2016 pecahan Rp 2.000, terpampang wajah Hoesni Thamrin. Pahlawan asal Betawi dengan darah Belanda dari kakeknya itu berkiprah dalam pergerakan nasional. Untuk menghormati jasa Hoesni Thamrin yang sosoknya menghiasi uang kertas berwarna dominan abu-abu itu, pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepadanya lewat Surat Keterangan Presiden Nomor 175 tahun 1960.
3. Idham Chalid, Uang Kertas Pecahan Rp 5.000
Sosok Idham Chalid, pahlawan nasional dari Kalimantan Selatan terpampang dalam bagian depan uang kertas pecahan Rp 5.000. Beliau dikenal sebagai kiai manshur Nahdlatul Ulama (NU) yang juga bergerak di bidang politik, serta pernah menjabat selama 34 tahun sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Tokoh yang juga pernah berperan sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada kabinet Djuanda ini diangkat menjadi pahlawan nasional, melalui Keppres Nomor 113/TK/Tahun 2011 tanggal 7 November 2011.
4. Frans Kaisiepo, Uang Kertas Pecahan Rp 10.000
Bagian depan uang kertas yang berwarna dominan ungu ini dihiasi dengan wajah tokoh nasional kelahiran Biak, Papua bernama Frans Kaisiepo. Pada masa perjuangannya di tanah Papua, ia berperan sebagai salah satu tokoh yang mencetuskan kata “Irian” yang merupakan singkatan dari Ikut Republik Indonesia Anti Netherlands.