"Laporan penjualan ritel pagi ini berfungsi untuk mengonfirmasi bahwa konsumen AS, pelanggan terbesar dan paling dapat diandalkan di dunia menjadi lebih berhati-hati," kata Kepala Strategi Pasar Cambridge Global Payments, Karl Schamotta, dilansir dari Reuters.
"Ini dikombinasikan dengan bukti perlambatan ekonomi China dan gejolak politik yang sedang berlangsung di Afghanistan, mendorong investor untuk melunasi posisi pinjaman yang didanai dolar dan menarik uang keluar dari pasar berisiko tinggi," tambahnya.
(Feby Novalius)