JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi gas alam dan buatan PT GTS Internasional Tbk menargetkan untuk bisa menghimpun dana hingga Rp429 miliar lebih dari penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Direktur Utama PT GTS Internasional Tbk Kemal Imam Santoso mengatakan seiring dengan kebijakan pemerintah tentang gasifikasi yang berperan besar dalam kelistrikan sebagai bahan bakar pembangkit, pihaknya sedang dalam tahap membangun ekosistem rantai pasokan LNG dengan cara mengakuisisi perusahaan terafiliasi yang akan memberikan sinergi terhadap keberlangsungan usaha perseroan.
Perusahaan berencana membangun permanent Floating Storage Regacification Unit (FRSU) untuk Sulawesi Utara. Pembangunan FRSU tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi Utara yang memberikan penghematan yang cukup siginifikan kepada PLN Sulawesi Utara.
"Untuk mendanai akuisisi tersebut, perseroan berencana menghimpun dana antara Rp286 miliar hingga Rp429 miliar melalui IPO dengan menjual 2,86 miliar saham baru," ujar Kemal di Jakarta, Kamis (19/8/2021).
Baca Juga: 27 Perusahaan Masuk dalam Antrean IPO di BEI
Saham bernilai nominal Rp50 per saham tersebut jumlahnya setara dengan 17,6 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Harga penawaran awal di kisaran Rp100 per saham hingga Rp150 per saham.
Perseroan juga bermaksud untuk mencatatkan seluruh saham atas nama pemegang saham sebelum perusahaan go public sebanyak 13,42 miliar saham. Sehingga total saham yang dicatatkan perseroan mencapai 16,28 miliar saham.