Dia pun melihat estimasi pertumbuhan ekonomi dari kalkulasi lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia dan ADB serta IMF. Adapun, kalkulasi pertumbuhan ekonomi selalu berubah tergantung kebijakan dan kondisi yang terjadi.
"Ini tergantung dari sisi data dan estimate apa dan apa hubungannya dengan psikologisnya," katanya.
Menurutnya, pemulihan ekonomi nasional tertahan akibat adanya peningkatan kasus Covid-19 di semester II-2021. Kondisi ini terjadi setiap kali mobilitas masyarakat mengalami peningkatan, sehingga harus kembali ditahan agar penyebaran virus bisa lebih dikendalikan.
"Setiap kali Covid-nya naik, maka menunjukkan agregat mobilitas masyarakat harus direm dan mobilitas direm ini akan membuat aktivitas ekonomi akan menurun," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)