JAKARTA - Direktur Utama Burse Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai kehadiran aplikasi online trading mendorong pertumbuhan investor selama masa pandemi, terutama investor dari kalangan milenial dan Gen-Z.
Hal tersebut disampaikan Inarno saat peluncuran aplikasi online trading saham MotionTrade secara virtual di Jakarta, Kamis. Menurut Inarno, peran teknologi menjadi semakin penting dalam kegiatan masyarakat. Ketersediaan sistem aplikasi sistem online trading yang mumpuni, mudah, lengkap, aman, dinilai menjadi suatu kebutuhan penting bagi para investor saat ini.
"Oleh karena itu peluncuran MotionTrade merupakan inovasi yang tepat waktu dan ditunggu oleh investor. Kehadiran aplikasi online trading dan penerapan teknologi digital lainnya dalam transaki efek juga menjadi salah faktor yang mendorong pertumbuhan invesor selama masa pandemi ini, maka kami mengapresiasi komitmen MNC Sekuritas yang terus berinovasi menghadirkan pelayangan terbaik kepada para investor," ujar Inarno, Kamis (26/8/2021).
Baca Juga: MNC Sekuritas Luncurkan MotionTrade, Beri Kemudahan Investasi Saham dan Reksa Dana
Inarno mengatakan, BEI sebagai organisasi regulator mandiri atau SRO juga melakukan berbagai inovasi dan transformasi digital untuk dapat bertahan dan bertumbuh dalam masa pandemi.
Nilai rata-rata transaksi harian (NRTH) di BEI saat ini naik menjadi Rp13,3 triliun per hari, melonjak 44 persen dari tahun lalu yang hanya Rp9,21 triliun per hari.
"Tahun 2021 terus pelan-pelan membaik dan telah kembali ke masa sebelum pandemi. Ini menunjukkan pasar modal Indonesia masih menjadi alternatif sumber pendanaan dan wadah investasi bagi masyarakat Indonesia," kata Inarno.
Baca Juga: Jadi Supermarket Saham & Reksa Dana, MotionTrade Gandeng 14 Manajer Investasi!
Dari sisi suplai, sampai 24 Agustus 2021, telah terdapat 28 perusahaan yang mencatatkan sahammnya di bursa dengan nilai penghimpunan dana Rp29,65 triliun. Dengan demikian, jumlah perusahaan tercatat di BEI kini sebanyak 740 perusahaan.