JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui banjirnya produk impor di Indonesia merusak harga dan merugikan UMKM. Salah satunya produk hijab impor. Bahkan, dirinya menyebut harga hijab impor lebih mudah dibandingkan ongkos parkir 2 jam.
“Khususnya fesyen muslim seperti hijab. Mereka contek dengan menggunakan artificial intelligence, menggunakan mesin-mesin tercanggih, memakai bahan-bahan yang sebenarnya tidak ramah terhadap kulit kita, datang ke Indonesia dan harganya lebih murah dibandingkan ongkos parkir selama dua jam kalau kita beli di pusat perbelanjaan,” kata Mendag dalam diskusi di live Instagram Kementerian Perdagangan, Jumat (27/8/2021).
Baca Juga: Harga Hijab Impor Bisa lebih Murah dari Permen!
Produk impor yang dijajakan itu, kata Mendag, sebenarnya belum tentu semuanya memiliki kualitas yang lebih baik dari produksi dalam negeri.
Apalagi produk impor juga membanjiri di lapak marketplace atau lokapasar daring. Hal ini mengakibatkan UMKM domestik tak miliki ruang dalam menjajakan produk hasil karya kepada konsumen Indonesia.
Pasalnya, produk-produk impor yang dijual di marketplace memberikan harga yang lebih murah dibandingkan dengan produk-produk serupa yang dijual oleh UMKM Indonesia. Itulah yang menyebabkan produk UMKM dalam negeri kalah saing dengan produk impor.
Untuk mengatasi masalah ini, Mendag mengungkapkan pihaknya tengah mengatur kebijakan terkait masalah tersebut.
“Salah satu yang akan kita kerjakan, persaingan antar lokapasar apakah domestik dengan internasional itu harus diatur,” katanya.