Banu Subekti pun mengatakan untuk rencana konstruksi masih menunggu persetujuan rencana teknis akhir (RTA) dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Bina Marga KemenPUPR. Termasuk nanti rencana pembersihan lahan (land clearing) masih akan dibicarakan.
“Tapi target awal konstruksi awal 2022,” katanya.
Pembangunan tol di wilayah DIY ini melewati tiga kecamatan dan enam kelurahan. Meliputi Kapanewon Banyurejo, Tempel dengan kebutuhan 130 bidang dan luas 92.832 meter persegi, Tambakrejo (88 bidang, 54.934 meter persegi) dan Sumberejo (11 bidang, 8.448 meter persegi).
Baca selengkapnya: Mendadak Jadi Miliarder, Dapat Gusuran Rp7,5 Triliun dari Proyek Tol
(Feby Novalius)