JAKARTA - Peluang bisnis basreng atau bakso goreng masih menjanjikan. Pasalnya, banyak masyarakat yang menggemari cemilan satu ini, mulai dari anak–anak sampai orang dewasa.
Karena cemilan ini masuk genre makanan pedas dengan rasa nikmat serta gurih. Perpaduan rasa dari bakso dengan bumbu pedas yang nikmat sangat disukai masyarakat. Sangat sesuai dimakan saat berkumpul bersama keluarga di rumah.
Salah satu pelaku usaha basreng adalah Linda Kristiyanti dengan brand Basreng Mbak Linz atau @basrengmbaklinz. Usaha yang berlokasi di Tulungagung tersebut baru dirintisnya tahun ini bersama sang kekasih Victor Christsanto.
Baca Juga: Berjiwa Entrepreneur, Milenial Bisa Manfaatkan Peluang di Tengah Pandemi
Dirinya bercerita saat memulai bisnis ini awalnya karena masih langkanya penjual basreng di Tulungagung, Jawa Timur. Sementara basreng yang ada di pasaran, rasanya kurang sesuai dengan seleranya. Ditambah lagi masyarakat Jawa Timur memang dikenal sebagai penyuka kuliner pedas. Sehingga menurut dia basreng adalah produk yang cocok.
Dia mengatakan saat ini menjalankan usahanya sambil tetap berkuliah semester 3 jurusan D3 asuransi di Politeknik Negeri Malang. Namun demikian dirinya tetap ingin berkarya dan menghasilkan uang sendiri. Bahkan cita-cita dirinya adalah menjadi pengusaha muda yang sukses yang bisa memberi dampak positif bagi orang lain
Baca Juga: Bisnis Kerupuk Ikan Laut
Dengan modal awal sekitar Rp 1 juta dirinya sukses mendapatkan omzet pertama mencapai Rp 5 Juta di bulan pertamanya. Target market diakuinya untuk seluruh Indonesia bahkan pesanan dari luar negeri juga sudah berdatangan.
Karena itu dirinya akan berbagi tips kunci berjualan basreng sebagai berikut:
1. Keunikan Produk
Menentukan keunikan produk basreng yang akan dijual. Contoh : rasa ikan yang terasa, kemasan premium, cita rasa bumbu yang spesial, dsb.
Dari segi kualitas rasa, juga dari rasa baso ikannya yang tidak amis dan segar. Serta bumbunya yang melimpah ruah alias jangan pelit.
2. Cara Pemasaran
Menentukan target pasar. Misalnya target pasar basreng adalah kalangan milenial. Maka cara memasarkannya pun harus menarik di era digital sekarang.
3. Rajin Riset Pasar
Jangan malas untuk riset pasar. Penjual basreng tentunya tidak sedikit, belajar dari pengalaman orang lain juga perlu. Agar bisnis kita bisa lebih baik dari orag lain.
Dirinya mengaku segmen utama yang disasar adalah remaja wanita, ibu-ibu, dan kalangan pecinta makanan pedas.
4. Tren di Media Sosial
Selalu cek tren di media sosial, sehingga kita bisa selalu update dan memiliki berbagai cara untuk memasarkan produk
Menurut dia tren sosmed seperti ada lagu yang sedang naik daun. Hal itu bisa membantu up postingan di instagram, misal lagi hitz bentuk meme, sebaiknya ikuti juga marketing lewat gambar meme, dsb.
Saran lain darinya adalah sering-sering cek berita, cek trend di tiktok dan dari Instagram.
5. Langsung Tawarkan ke Orang Terdekat
Tidak perlu malu dan takut untuk memasarkan produkmu di kalangan orang-orang terdekat. Karena kita tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Saat orang terdekat membeli produk kita, maka bisnis yang kita rintis akan tumbuh secara signifikan.
6. Catat Pemasukan dan Pengeluaran
Jangan malas untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan secara rapi dan rutin. Usahakan pisahkan keuangan pribadi dan usaha.
Dia mengatakan sekarang masih mencatat secara manual untuk yang kurang paham perhitungan dan pencatatan bisa mencoba langsung di aplikasi android
7. Marketing di Sosmed
Maksimalkan marketing di sosial media, bisa melalui endorse, instagram reels, instagram ads, dsb. Karena marketing ini sangat berpengaruh besar bagi penjualan kita.
8. Berbagi Tugas Dengan Jelas
Buat komitmen dan rencana bisnis bersama partner bisnismu. Bagi jobdesc yang jelas untuk meminimalisir percekcokan.
Dirinya sendiri memiliki peran sebagai pembuat feeds instagram, sebagai admin sosial media, menangani e-commerce(shopee), packing orderan, hingga mencatat transaksi keuangan.
Sementara itu rekannya Victor memiliki bagian konsep dan membuat konten marketing (video dan foto), packing produk, delivery produk dalam kota, termasuk juga packing order.
9. Pembeli Adalah Juragan
Perlakukan pembeli kita sebagai juragan. Berikan pelayanan terbaik agar mereka suka dengan produk dari kita.
(Feby Novalius)