JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara mengenai krisis keuangan perusahaan properti China Evergrande. Tercatat, utang Evergrande telah menembus total USD300 miliar atau setara hampir Rp4.270 triliun.
Menurut Sri Mulyani, krisis keuangan yang dialami Evergrande akibat gagal bayar utang merupakan risiko baru bagi dunia.
"Kita melihat ada risiko baru untuk global yang adanya stabilitas sektor keuangan Tiongkok atau RTT karena terjadi gagal bayar dari konstruksi terbesar kedua di Tiongkok" kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021),
Baca Juga: Jadi 'Bom' Waktu, Evergrande Bisa Bayar Utang Rp4.000 Triliun?
Dia menekankan, kasus gagal bayar ini akan diwaspadai bagi Indonesia. Hal ini dikarenakan total utang Evergrande yang besar menjadi hantaman bagi perekonomian dunia termasuk Indonesia
"Di mana total utang USD300 miliar dan akan mengalami situasi enggak mudah dan dampak luar biasa baik ekonomi domestik dan dunia kita harus melihat waspadai apa yang terjadi perekonomian Tiongkok akibat gagal bayar perusahaan Evergrande," katanya.