"Kami berharap investasi ini akan memberikan dampak berkelanjutan kepada ekonomi kita, " kata Luhut.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams berterima kasih kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan atas dukungannya terhadap proyek energi terbarukan milik Sun Cable dan investasi Australia secara keseluruhan di Indonesia.
"Australia percaya pada pendekatan berbasis teknologi untuk memerangi perubahan iklim dan saya senang pemerintah Indonesia telah mendukung proyek Sun Cable untuk memanfaatkan dan berbagi kekuatan energi surya. kami menantikan Sun Cable untuk investasi, berbagi pengetahuan, menciptakan lapangan kerja, serta berkontribusi pada penguatan hubungan ekonomi Indonesia-Australia," ujar Williams.
Sementara itu, CEO Sun Cable David Griffin mengungkapkan total investasi yang ditanamkan perusahaannya di Indonesia mencapai 2,58 miliar dolar AS, termasuk investasi langsung senilai 530 juta-1 miliar dolar AS.
"Selama instalasi proyek, ditambah dengan investasi 1,58 miliar dolar AS untuk biaya operasional selama jangka waktu proyek," urai Griffin.
Dengan potensi materi baterai litium yang ada di Indonesia, menurutnya, terdapat peluang pengadaan baterai listrik bagi perusahaan manufaktur di Indonesia sebesar 600 juta dolar AS (setara Rp8,5 triliun).
"Akan ada 7.500 potensi lapangan kerja yang tercipta secara tidak langsung, termasuk potensi ratusan lapangan kerja langsung," imbuhnya.
Proyek AA Power Link telah mendapatkan rekomendasi rute dan menerima perizinan prinsip. Seiring dengan telah diberikannya izin survei, Griffin berharap akan bisa menyelesaikan proses amdal pada awal 2022.
Lebih lanjut, Griffin menjelaskan proses kontruksi akan berjalan mulai dari awal 2024 hingga 2028 di mana proyek tersebut beroperasi penuh secara komersial.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)