RI Diprediksi Kelebihan Listrik, PLN Gimana?

Oktiani Endarwati, Jurnalis
Rabu 06 Oktober 2021 14:24 WIB
RI kelebihan pasokan listrik (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pandemi covid-19 mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang juga berdampak pada pertumbuhan listrik. Ini menyebabkan beberapa sistem besar seperti sistem kelistrikan jawa-bali dan sistem sumatera yang berpotensi oversupply atau kelebihan pasokan.

Di sisi lain, sebagian besar pembangkit program 35.000 megawatt yang telah direncanakan sejak 2015 memasuki masa konstruksi dan akan segera beroperasi. Hal ini akan berpotensi terjadinya oversupply karena pasokan listrik yang tersedia dalam jumlah besar dengan demand yang rendah.

Baca Juga: Duh! PLN Turunkan Proyeksi Permintaan Listrik 10 Tahun ke Depan, Ada Apa?

Untuk itu, pertumbuhan listrik dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030 diproyeksikan hanya tumbuh rata-rata sekitar 4,9% dari yang sebelumnya 6,4%.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan, PLN berupaya untuk mengurangi risiko atau dampak oversupply antara lain melalui peningkatan demand dengan program pemasaran yang agresif seperti kompor induksi, kendaraan listrik (EV).

Baca Juga: RUPTL 2021-2030, Porsi Pembangkit Listrik EBT 51,6%

Upaya lainnya dengan bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar terciptanya demand baru di Kawasan Industri (KI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan yang lainnya.

Pada sisi infrastruktur, PLN akan meminimalkan penambahan kapasitas infrastruktur baru dan melaksanakan relokasi pembangkit PLTG/GU ke daerah-daerah yang membutuhkan untuk meminimalkan biaya investasi dan meningkatkan utilisasi aset serta melaksanakan negosiasi penyesuaian jadwal, baik itu kepada IPP pembangkit maupun penyedia bahan bakar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya