Koordinasi aktif itu demi menjaga tingkat produksi Blok Cepu yang merupakan salah satu tulang punggung dalam upaya mencapai produksi nasional 1 juta barel minyak per hari pada 2030.
Fasilitas Blok Cepu dibangun oleh lima konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan-perusahaan Indonesia, serta terdapat lebih dari 460 perusahaan nasional dan lokal juga turut berpartisipasi dalam mendukung pengembangan dan operasi di lapangan migas tersebut.
Mereka tak meningkatkan pengembangan kinerja organisasi, perusahaan-perusahaan itu juga mendapatkan manfaat berupa transfer pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, SKK Migas - Exxonmobil juga merealisasikan program pengembangan masyarakat senilai lebih kurang Rp327 miliar sejak mulai pengembangan Blok Cepu.
Terdapat lebih dari 200.000 masyarakat Indonesia telah mendapatkan manfaat dari program itu yang mencakup bidang kesehatan, pendidikan, dan pembangunan ekonomi yang selaras dengan tujuan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
President ExxonMobil Indonesia Irtiza Sayyed mengatakan keberhasilan pengelolaan Blok Cepu merupakan hasil kemitraan yang baik antara Kementerian ESDM, SKK Migas, ExxonMobil Cepu Limited, dan para mitra yakni PT Pertamina EP Cepu dan BKS PI Blok Cepu.
“Pencapaian ini merupakan bukti dari kemampuan kami dalam membuat desain proyek kelas dunia dengan operasi yang aman dan kredibel, pengelolaan reservoir yang sangat baik, serta manajemen operasi yang andal oleh tenaga kerja Indonesia berkelas dunia,” pungkas Irtiza.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)