JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dinobatkan sebagai wanita paling berpengaruh di dunia.
Tahun lalu, Nicke juga sempat masuk ke daftar Most Powerful Women International 2020. Ini menjadikannya dua kali dinobatkan sebagai wanita paling berpengaruh dunia versi Fortune.
Berikut 5 fakta menarik Dirut Pertamina masuk daftar wanita paling berpengaruh yang dirangkum Okezone, Senin (11/10/2021):
1. Masuk di Peringkat 17
Nicke Widyawati menempati posisi ke-17 dalam daftar. Di bawahnya, terdapat Hanneke Faber, President Global Foods & Refreshment Unilever (23), Hilde Merete Aasheim, CEO Norsk Hydro (24), Alexandra Keith, CEO P&G (37), dan Helen Wong, CEO OCBC NISP (41).
Baca Juga: Kunjungi Kilang Tertua di Indonesia, Ahok Dorong Perwira Pertamina Lebih Kreatif
Sementara itu, wanita-wanita yang menempati peringkat atas, yaitu Emma Walmsley, CEO GlaxoSmithKline (1), Jessica Tan, CEO Ping An Group (2), Ana Botin, CEO Banco Santander (3) dan Shemara R Wikramanayake CEO Macquarie Group Ltd (4).
2. Dinilai Sebagai Kepercayaan Dunia Terhadap Pertamina
Nicke mengungkap, pengakuan ini dinilainya merupakan bukti nyata besarnya kepercayaan internasional terhadap Pertamina.
"Pengakuan ini merupakan bukti nyata besarnya kepercayaan internasional terhadap Pertamina yang terus bergerak mengantisipasi transisi energi," ujar Nicke dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (11/10/2021).
Baca Juga: Pasca-Alih Kelola, Jumlah Sumur Pengeboran Blok Rokan Lampaui Target
3. Apa yang Mendasari Penilaian Fortune?
Majalah Fortune Internasional mengakui, prestasi Nicke Widyawati sebagai pimpinan tertinggi perusahaan energi di Indonesia telah terbukti dengan kemampuannya melewati tantangan triple shock. Tantangan ini sempat terjadi dengan jatuhnya harga minyak, penurunan permintaan bahan bakar, dan tekanan nilai tukar yang dialami Pertamina selama pandemi tahun 2020.
Fortune menilai, ketiga faktor tersebut telah menurunkan pendapatan dan laba Pertamina. Namun, pada paruh pertama 2021, di bawah kepemimpinan Nicke, Pertamina menunjukkan kondisi lebih baik dengan mencapai target produksi Migas. Fortune juga mengakui bahwa Nicke terus mendukung transisi energi Indonesia dengan membangun portofolio Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk memberikan energi bersih bagi negara di masa depan.