JAKARTA - Indonesia akan membangun kawasan industri hijau (green industrial park) pertama di dunia yang dibangun di Kalimantan Utara (Kaltara) dengan luas 20.000 hektare (ha) pada November 2021.
Lalu apa saja investasi yang sudah masuk di Kaltara?
Kalimantan Utara sendiri pada 2020 mencatat nilai investasi mencapai Rp5,6 triliun.
“Tahun 2021 ini nilai investasi yang masuk pada semester I sudah lebih Rp 2 triliun,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan di Jakarta, Rabu (13/10/2021).
Salah satu daerah potensialnya adalah wilayah Bulungan yang menjadi motor pengerak ekonomi di provinsi ini.
Dalam menyiapkan daerah berpotensi investasi, menurut Analis Kebijakan Ahli Madya, Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Rahadian Zulfadin harus didukung feability study dan dijalankan oleh SDM yang kompeten.
Baca Juga: Industri Hijau Mampu Hemat Listrik hingga Rp3,5 Triliun
Menurut Rahadian, selain potensi sumber daya alam, bidang teknologi informasi dan komunikasi juga mesti diperhitungkan Provinsi Kalimantan Utara. Hal ini karena era digital akan menentukan bagaimana masyarakat mampu beradaptasi dengan new normal di masa depan. Pemerintah harus menyongsong era kehidupan baru tersebut.
Ada banyak peluang yang dibuka Kaltara untuk investasi, namun ada tiga hal yang menjadi andalan karena potensinya yang memang bagus. Pertama adalah di sektor energi baru yang terbarukan (EBT).
Pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kalimantan Utara 2021-2026 pengembangan EBT menjadi salah satu prioritas, khususnya energi air (Hydro Energy). Sumber energi lainnya yang potensinya bisa diperbesar adalah panas bumi (GeoThermal), sinar matahari (Solar Cell) dan Energi Hayati (BioFuel).
Pemerintah Kaltara telah memetakan potensi pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber daya air. “Di antaranya Sungai Mentarang, Sungai Kayan, dan beberapa lainnya,” kata Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang.
Baca Juga: Menko Luhut Pede Investasi Bos Tambang Australia Lebih Cepat dari Investor Lain
Pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) salah satunya berupa pembangunan PLTA di Sungai Kayan yang bisa menghasilkan tenaga listrik hingga 9 ribu Mega Watt (MW), serta Sungai Mentarang dengan kapasitas 1.375 MW.
.