Karena itu, Kata Arya, pernyataan bahwa proyek KCJB tidak akan balik modal adalah pernyataan konyol.
"Coba aja cek deh di MRT, berapa tahun? Mirip-mirip, nggak jauh nanti dari situ 40-an tahun juga. Jadi, kalo dikatakan sampai kapanpun akan rugi, itu konyol, Itu faisal Basri sangat-sangat konyol," ungkap dia.
Di lain sisi, pemegang saham juga menegaskan belum ada angka pasti perihal pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Saat ini, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tengah melakukan audit atas perkara cost overrun tersebut.
Padahal, manajemen PT Kereta Api (Persero) sudah membeberkan pembengkakan KCJB mencapai USD3,8 miliar- USD4,9 miliar atau setara Rp 54 triliun- Rp 69 triliun.
"Ini perlu saya sampaikan bahwa memang kita masih menghitung. Tunggu dulu nih. Cost overrun itu muncul berapa angka yang sebenarnya. Setelah diaudit oleh BPKP baru kita bisa tahu angka yang sebenarnya," ungkap dia.
(Feby Novalius)