Petani porang pun meningkat mencapai 120 petani yang sebagian besar adalah pemuda dengan total lahan 60 hektare. Dan masing-masing petani menggarap setengah sampai dua hectare.
Sebelumnya warga di desanya adalah petani jagung dan ketela. Walaupun harga porang mengalami penurunan. Wawan mengatakan, menanam porang masih menguntungkan.
“Kalau umbi produksi harganya turun. Kan masih ada umbi bibit dan katak. Sejauh ini masih menguntungkan dan menjanjikan,” jelas Wawan.
Baca selengkapnya: Berkat Porang, Warga Desa Jadi Kaya Raya hingga Bisa Beli Mobil
(Feby Novalius)