China 'Raja' Investor Manufaktur dan Infrastruktur di RI

Oktiani Endarwati, Jurnalis
Selasa 02 November 2021 13:31 WIB
Investasi China di Indonesia mengalami peningkatan (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Investasi China di Indonesia menempati peringkat kedua setelah Singapura. Nilai investasi China meningkat pesat sejak tahun 2016, dari di bawah USD800 juta menjadi USD4,8 miliar.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Perusahaan Inggris Siap Investasi Rp131,9 Triliun

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, sejak tahun 2016 investasi China di Indonesia terjadi peningkatan melampaui Hongkong dan Korea Selatan. Lonjakan investasi China sejak tahun 2016 terjadi sebagian besar di sektor manufaktur terutama logam dasar. Namun dalam 3 tahun terakhir, investasi ke sektor jasa terutama infrastruktur sudah melampaui investasi di manufaktur.

Baca Juga: Apindo Ajak Pengusaha AS Investasi di Jawa Barat, Upah Pekerja Masih Kompetitif Lho!

"Sampai tahun 2015 investasi China relatif kecil, tetapi mulai kelihatan lonjakannya di tahun 2016 di sektor manufaktur walaupun sempat turun sedikit di tahun 2018. Bahkan di tahun 2020 masih tetap tinggi meski ada pandemi," ujarnya dalam Webinar Dampak Investasi China untuk Indonesia, Selasa (2/11/2021).

Dia memaparkan, secara rata-rata dari tahun 2015 sampai 2020, investasi China yang paling besar berada di sektor industri logam dasar. Kemudian disusul sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi, serta sektor listrik, gas, dan air.

Adapun lokasi investasi China terbesar berada di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara untuk industri pengolahan tambang yang sebagian besar nikel dan bahan tambang lainnya seperti bauksit dan tembaga.

"Lokasi lainnya adalah Jawa Barat. Ini ada kaitannya dengan investasi di proyek kereta cepat. Lonjakannya itu terjadi tahun 2019 dan 2020 untuk infrastruktur di Jawa Barat," jelasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya