Dia memaparkan, secara rata-rata dari tahun 2015 sampai 2020, investasi China yang paling besar berada di sektor industri logam dasar. Kemudian disusul sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi, serta sektor listrik, gas, dan air.
Adapun lokasi investasi China terbesar berada di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara untuk industri pengolahan tambang yang sebagian besar nikel dan bahan tambang lainnya seperti bauksit dan tembaga.
"Lokasi lainnya adalah Jawa Barat. Ini ada kaitannya dengan investasi di proyek kereta cepat. Lonjakannya itu terjadi tahun 2019 dan 2020 untuk infrastruktur di Jawa Barat," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)