JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengupayakan penyelamatan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia melalui transformasi bisnis perusahaan.
"Jadi kami tidak putus asa dan mencoba mencari rumusan untuk bagaimana keluar dari permasalahan ini. Dan memang yang utama kita lalukan transformasi bisnis," kata Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dikutip Antara Jakarta, Selasa (9/11/2021).
Menurutnya, Kementerian BUMN memahami bahwa kondisi Garuda Indonesia saat ini disebabkan oleh tata kelola korporasi yang buruk dan tidak efisien di masa lalu sehingga menyebabkan permasalahan keuangan.
Dia menjelaskan, pemerintah akan mengupayakan penyelamatan Garuda Indonesia, di antaranya yang pertama melalui efisiensi rute penerbangan.
Baca Juga: Utang Rp139 Triliun, Garuda Indonesia Dinyatakan Bangkrut!
Fokus awal rute penerbangan adalah mengoptimalkan rute-rute domestik serta mengurangi rute internasional secara signifikan. Garuda akan mengurangi jumlah rute dari 237 rute menjadi hanya 140 rute yang super premium.
Kedua, pesawat Garuda Indonesia dan Citilink akan dikurangi dari 202 pesawat pada 2019 menjadi 134 pesawat pada 2022. Adapun tipe pesawat juga dikurangi dari 13 jenis menjadi hanya 7 jenis untuk menyederhanakan operasional.
Baca Juga: Ternyata Garuda Indonesia Hanya Punya 6 Pesawat Milik Sendiri, Sisanya Sewa
Ketiga, melakukan negosiasi ulang kontrak sewa pesawat dengan tujuan untuk menyesuaikan biaya sewa pesawat dengan market rates saat ini.