JAKARTA – Garuda Indonesia memiliki beberapa opsi restrukturisasi utang senilai USD9,8 miliar atau setara Rp139 triliun. Salah satunya opsi pengurangan saham pemerintah (dilusi) di PT Garuda Indonesia Tbk.
Baca Juga: Restrukturisasi Utang Beres, Garuda Indonesia Baru Bisa Masuk Holding Aviasi
Opsi tersebut sebelumnya disampaikan Wakil Menteri BUMN II kartika wirjoatmodjo saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI. Ketua Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) Tomy Tampatty mengkhawatirkan Garuda bernasib sama dengan Indosat. Di mana, dominasi kepemilikan saham berada di tangan pihak asing.
"Garuda Indonesia bisa jadi seperti Indosat ke 2 yang lepas ke tangan Asing di waktu Putri Presiden Pertama RI Soekarno, Ibu Megawati menjabat Presiden RI dan kejadian Indosat menjadi catatan terburuk rakyat Indonesia," ungkap Tomy, Sabtu (13/11/2021).
Baca Juga: Karyawan Garuda Tolak Digantikan dengan Pelita Air
Saat ini, opsi dilusi baru bersifat opsional. Di mana, Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas baru meminta dukungan Komisi VI DPR, manakala opsi tersebut memungkinkan untuk dilakukan.