JAKARTA - Wall Street melemah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Bursa saham AS melemah karena tertekannya saham-saham teknologi.
Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 12,86 poin atau 0,04%, menjadi menetap di 36.087,45 poin. Indeks S&P 500 tergelincir 0,05 poin atau 0,0011%, menjadi berakhir di 4.682,80 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melemah 7,11 poin atau 0,04% menjadi 15.853,85 poin.
Baca Juga: Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi
Empat dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona warna merah, dengan sektor perawatan kesehatan merosot 0,64%, memimpin penurunan. Sementara itu sektor utilitas menguat 1,31%, menjadikannya kelompok dengan kinerja terbaik.
Sektor teknologi turun 0,11%, menjadi salah satu hambatan terbesar hari ini karena imbal hasil obligasi pemerintah AS bergerak lebih tinggi, dengan imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun menyentuh level tertinggi sejak 27 Oktober.
Baca Juga: Wall Street Mixed, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Kompak Menguat
Imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi cenderung membebani pada sektor-sektor dengan pertumbuhan tinggi seperti teknologi, karena mengurangi pendapatan masa depan dari sektor ini.
Saham-saham bank, yang diuntungkan dari kenaikan imbal hasil, menguat karena investor memposisikan diri untuk dampak potensial dari pengurangan pembelian aset besar-besaran oleh Federal Reserve dan menjelang jadwal penjualan obligasi baru 20 tahun pada pekan ini.
“Wall Street benar-benar terpaku pada apa yang terjadi di pasar obligasi. Kami mulai melihat imbal hasil meningkat dan itu, pada akhirnya, akan menandakan bahwa ada lebih banyak kegugupan bahwa Fed bisa sedikit terlambat untuk memberikan kenaikan suku bunga dan akan dipaksa bereaksi jauh lebih cepat, mengingat tekanan inflasi,” kata Analis Pasar Senior OANDA, Ed Moya.