JAKARTA - Bos Tesla Elon Musk dikenal spontan dan blak-blakan. Terlihat saat berkomentar di Twitter hingga mengirimkan e-mail langsung ke semua orang yang bekerja di perusahaannya.
Mengutip CNBC, Selasa (23/11/2021), Musk mengirimkan e-mail pada semua karyawan pada minggu pertama Oktober. Di dalam e-mail pertama, Musk mengizinkan penggunaan earphone satu telinga saat bekerja.
Sementara itu, e-mail kedua berisi penekanan bahwa arahan yang jelas dari Musk harus dijalankan. Pesan ini seperti menekankan bahwa Musk-lah bosnya.
Baca Juga: 2 Orang yang Bisa Lunasi Utang Indonesia, Cek Profilnya
Berikut isi pesannya yang dikirimkan Musk pada 3 dan 4 Oktober:
Kepada: Semua
Dari: Elon Musk
Tanggal Minggu, 3 Oktober (waktu disunting)
Subjek: Musik di Pabrik
Hanya ingin mengatakan bahwa saya sangat mendukung musik di pabrik, serta setiap sentuhan kecil yang membuat pekerjaan (menjadi) lebih menyenangkan.
Seorang rekan baru saja mengirimi saya pesan yang menanyakan 'apakah kami dapat memiliki satu kuncup telinga untuk musik sehingga telinga yang lain dapat mendengarkan masalah terkait keselamatan'. Kedengarannya bagus untuk saya.
Selain itu, musik ambient dari speaker juga benar-benar keren selama ada kesepakatan yang masuk akal di antara rekan-rekan Anda mengenai pilihan musiknya.
Jika ada hal lain yang menurut Anda akan meningkatkan hari Anda, beri tahu saya. Saya sangat peduli bahwa Anda berharap untuk datang bekerja setiap hari!"
Baca Juga: Sempat Down, Elon Musk Pastikan Aplikasi Tesla Pulih Kembali
Sementara itu, berikut e-mail kedua:
Kepada: Semua
Dari: Elon Musk
Tanggal: Senin, 4 Oktober (waktu disunting)
Subjek: Tolong dicatat
Jika e-mail dikirim dari saya dengan arahan yang jelas, hanya ada tiga tindakan yang diizinkan oleh manajer.
1. Email saya kembali untuk menjelaskan mengapa apa yang saya katakan salah. Terkadang, saya benar-benar salah!
2. Minta klarifikasi lebih lanjut jika apa yang saya katakan ambigu.
3. Jalankan petunjuknya.
Jika tidak ada hal di atas yang dilakukan, manajer tersebut akan diminta untuk segera mengundurkan diri.
Terima kasih, Elon
Pada masa itu, Tesla baru saja melaporkan rekor pengiriman pada kuartal ketiga. Padahal, saat itu Tesla menghadapi tekanan rantai pasokan hingga kekurangan chip.
Tesla juga akhirnya merilis tombol "Full Self-Driving Beta" yang memungkinkan pengendara untuk mendaftar pada perangkat lunak bantuan pengemudi pra-rilis untuk mengujinya di jalan umum. Fitur ini telah lama ditunggu-tunggu.
Sementara itu, perusahaan mendapatkan kasus besar di pengadilan federal San Fransisco pada 4 Oktober. Hakim memutuskan, Tesla harus membayarkan USD137 juta (Rp1,9 triliun/kurs Rp14.200/ USD) ke mantan pekerja mereka, Owen Diaz.
Pasalnya, dia dilaporkan mengalami lingkungan kerja yang tak bersahabat dengan ras selama waktunya di pabrik mobil milik Tesla di Fremont, California.
(Feby Novalius)