Usup mengatakan permintaan akan rumput laut kering dan agar-agar rumput laut yang dihasilkan cukup tinggi. Konsumen tertarik atas mutu rumput laut kering dan produk hasil olahan rumput laut yang dihasilkan oleh Koperasi.
“Ada permintaan olahan rumput laut 1 ton per bulan ke India, kami tolak. Kami tak sanggup memasok sebanyak itu. Kami juga baru mencoba memasok ke Jepang melalui pihak ketiga, itu pun baru 15 kg,” ujarnya.
Menurut Usup, pihaknya menjual rumput laut kering kepada salah satu perusahaan pengolahan rumput laut di Jakarta. Setiap bulan dikirim sekitar 100 ton. “Kalau dirata-ratakan setiap tahun kami menjual 1.000-1.200 ton. Kalau kami produksi lebih dari 1.200 ton pun, perusahaan tersebut siap menampung,” ujarnya.
Harga jual rumput laut Rp5.000 per kilogram. Dengan asumsi produksi 1.200 ton per tahun, Koperasi mengeruk keuntungan sekitar Rp6 miliar. “Itu belum termasuk omzet dari pengolahan agar-agar rumput laut,” ujar Usup.
(Feby Novalius)