NEW YORK - Dolar AS balik menguat pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat. Dolar AS menguat karena investor mundur dari mata uang berisiko di tengah pembicaraan tentang kenaikan suku bunga dan kekhawatiran penyebaran kasus Omicron.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,6% dalam perdagangan di New York. Dolar AS menutup semua nilai yang telah hilang pada perdagangan Kamis menyusul serangkaian pernyataan kebijakan bank-bank sentral.
Baca Juga: Dolar AS Lesu, Pasar Soroti Langkah Lanjutan The Fed
Euro dan pound Inggris masing-masing turun 0,6% dan 0,5%, setelah membukukan kenaikan dua hari sebelumnya. Euro berada di level USD1,1257 dan pound di USD1,3253.
Mata uang terkait komoditas, termasuk dolar Australia dan Kanada, juga kehilangan nilainya karena harga minyak mentah turun 2,0% di tengah kekhawatiran bahwa varian Omicron akan mengurangi permintaan.
Aussie melemah 0,6% menjadi USD0,7138. Dolar menguat 0,7% terhadap loonie (dolar Kanada) menjadi USD1,2862.
Baca Juga: Dolar AS Perkasa terhadap 6 Mata Uang Utama
Sebuah studi baru dari Inggris menunjukkan bahwa risiko infeksi dengan varian virus Omicron, lima kali lebih tinggi daripada varian Delta dan tidak menunjukkan tanda-tanda lebih ringan. Temuan ini dirilis ketika negara-negara Eropa mempertimbangkan pembatasan perjalanan dan sosial lebih lanjut.
Di Amerika Serikat, Gubernur Federal Reserve Chris Waller mengatakan kenaikan suku bunga kemungkinan akan dijamin "tidak lama setelah" Fed mengakhiri pembelian obligasi pada Maret. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (18/12/2021).