"Saat itu hampir jarang terjadi gejolak. Setelah dipatok, sering terjadi permasalahan karena disparitas harga yang sangat tinggi. Disaat harga melambung, PLN mengeluh pasokan terkendala, tapi saat harga rendah pengusaha mengeluh karena mereka ingin jual ke PLN tapi slotnya tidak tersedia. Ini sangat kompleks sekali," jelasnya.
Meski begitu, masih banyak perusahaan yang berkomitmen untuk tetap mengutamakan kebutuhan listrik nasional ketimbang mengejar harga internasional.
"Buktinya kan nggak semua PLTU itu langka. Artinya sebagian perusahaan tetap committ meskipun harga internasional sedang tinggi," jelasnya.
(Feby Novalius)