Pemasangan Orifice Chamber yang memiliki diameter 4,16 meter dan panjang 16,18 meter dilaksanakan dengan standar HSSE yang ketat.
Adapun Reaktor pada Unit RCC berfungsi untuk tempat berlangsungnya reaksi Catalytic Cracking untuk merekahkan rantai karbon dari feed (umpan) minyak berat bernilai jual rendah menjadi produk dengan rantai karbon lebih pendek yang mempunyai nilai lebih tinggi seperti Propylene, LPG, Naphtha, Light Cycle Oil (LCO), dan Decant Oil. Reaktor pada Unit RCC memiliki memiliki diameter 11,5 meter, panjang 41,6 meter, dan berat kotor 782 Ton.
“Reaktor ini merupakan salah satu yang terberat pernah dimobilisasi di RU VI Balongan,” imbuh Nugroho.
Selain peremajaan RCC di Balongan, Pertamina juga tengah mengimplementasikan Proyek Strategis Nasional (PSN) RDMP Balongan. RDMP, atau proyek pengembangan kilang Pertamina di Balongan bertujuan untuk menaikkan kapasitas pengolahan kilang dari 125 barrel per/hari menjadi 150 barrel per/hari. Selain itu, proyek RDMP Balongan juga bertujuan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan hingga setara Euro V.
“Insya Allah, setelah kedua alat existing di RCC Balongan diganti dengan yang baru maka keandalan dan produksi Kilang Balongan akan meningkat. Kami harapkan, peremajaan RCC Balongan akan berkontribusi besar dalam menyokong peningkatan produksi BBM nasional,” pungkas Nugroho.
(Taufik Fajar)