Sebagai ilustrasi, apabila investor masih menggengam saham ADMR senilai Rp100 juta sejak IPO, dengan memakai asumsi kenaikan 950% belum termasuk fee broker, maka kemungkinan besar telah mendapatkan cuan alias profit sebesar Rp950 juta dengan total value Rp1,05 miliar.
BEI menyatakan bahwa penghentian sementara perdagangan saham ADMR dilakukan dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan keputusan investasi di emiten ADMR.
Sebelumnya, anak usaha Adaro Energy tersebut menerbitkan sekitar 6.048.580.000 saham baru melalui penawaran umum perdana (IPO). Jumlah tersebut setara dengan 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Berdasarkan prospektus, perseroan menetapkan harga perdana Rp100 per saham. Dengan demikian, perseroan diperkirakan bakal meraup dana segar mencapai Rp604,86 miliar.
Dalam menjalankan usahanya, perseroan dan entitas anaknya mendapat dukungan dari rantai pasokan yang terintegrasi dari tambang hingga ke stockpile dan transshipment area.
Adapun dalam menjalankan kegiatan usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi tersebut, masing-masing dari 5 perusahaan anak mempunyai konsesi tambang berdasarkan PKP2B yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dengan total luas 146.579 hektar.
(Feby Novalius)