Athur menyebut kalau dia tak ingin membuang limbah itu begitu saja.
Sehingga dia berpikir keras agar bisa mengolah limbah tersebut jadi barang bermanfaat.
"Dan kami berpikir seandainya kami dapat mengubah polusi ini, daripada membuang begitu saja, atau membuangnya ke tempat pembuangan sampah akhir dan mengolahnya dengan buruk, bagaimana kalau kita mengubahnya menjadi produk berharga semasa pandemi ini? Jadi, kami berpikir untuk menggunakannya dan mengubahnya menjadi generasi baru charger digital nirkabel," jelasnya.
BACA JUGA:Maskapai Ini Digugat Rp143 Juta Gegara Usir Penumpang yang Lepas Masker saat Minum
Lalu, dia juga membeberkan cara pembuatannya.
Di mana limbah masker yang digunakan untuk membuat cangkang plastik itu dirakit menjadi charger nirkabel dengan berbagai komponen elektronik lainnya.
Kemudian, robot-robot mencencang masker tersebut, memanaskannya, dan mengubahnya menjadi semacam adonan plastik.