JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim kalau inflasi pada Januari 2022 rendah.
Jokowi mengatakan, tingkat inflasi berada di angka 2,18% pada Januari 2022 secara year on year (yoy).
"Tingkat inflasi berada pada tingkat yang rendah pada Januari 2022," kata Jokowi dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022).
Namun jika dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya di Desember 2021 yang berada di angka 1,87%, tingkat inflasi pada Januari lebih tinggi.
BACA JUGA:Dolar Menguat Tipis Jelang Rilis Inflasi AS
Meski demikian berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Indeks Harga konsumen (IHK) pada januari 2022 berada di angka 0,56%.
Hal itu sedikit lebih rendah jika dibandingkan pada bulan Desember 2021 yang berada di angka 0,57%.
Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan inflasi kelompok volatile food dan administered prices, di tengah kenaikan inflasi inti.
Inflasi inti pada Januari 2022 tercatat 0,42% (mtm), meningkat dari inflasi pada Desember 2021 sebesar 0,16% (mtm).
Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti dipengaruhi oleh inflasi komoditas mobil, kontrak dan sewa rumah.
BACA JUGA:Inflasi Januari 2022 Sebesar 0,56%, Tertinggi di Sibolga
Karena seiring dengan pola musiman awal tahun dan peningkatan mobilitas masyarakat.
Sedangkan kelompok volatile food mengalami inflasi 1,30% (mtm) pada Januari 2022, melambat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,32% (mtm).
Selain itu Jokowi mengatakan cadangan devisa Januari tahun 2022 mencapai sebesar USD141,3 miliar. Jika dibandingkan pada bulan Desember tahun 2021. Angka tersebut justru mengalami penurunan.
Pada Desember 2021 Bank Indonesia mencatat nilai devisa RI sebesar USD144,9 miliar.
"Membawa Indonesia menjadi lebih baik dalam menghadapi tantangan eksternal pada tahun 2022 terutama terkait normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)