“Dengan sendirinya demand ini mendorong harga saham naik,” kata Hans.
Hans juga mengatakan, secara perhitungan, aksi sedemikian akan turut meningkatkan rasio laba per saham (earning per share/EPS). Itu kembali ke faktor awal jumlah keseluruhan saham yang beredar telah berkurang.
“Nah dengan EPS naik harga saham dengan sendirinya juga akan terdorong naik karena valuasinya terasa murah,” katanya.
Menurut Hans, imbas aksi korporasi tersebut cenderung positif dalam kenaikan harga saham di pasar.
“Buyback cenderung menaikkan optimisme pelaku pasar di pasar saham bahwa sebenarnya saham ini murah,” jelasnya.
Dan karena biasanya buyback dilakukan dengan kas perusahaan itu juga menjadi sinyal positif, kata Hans. Artinya, perusahaan keuangannya sehat karena memiliki kas yang memadai. Adapun salah satu emiten yang tengah melaksanakan pembelian kembali saham adalah PT Kino Indonesia Tbk. (KINO).
Selain KINO, emiten peritel PT Matahari Department Store Tbk. berencana melanjutkan aksi pembelian kembali atau buyback saham pada tahun ini. Manajemen Matahari Dept. Store menyampaikan pembelian kembali saham 2022 akan dilakukan setelah perseroan melakukan keterbukaan informasi.
(Taufik Fajar)