JAKARTA - Indeks dolar AS ditutup flat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Dolar sempat bergerak fluktuatif setelah harga konsumen AS naik lebih tinggi dari perkiraan pada Januari, mendorong pasar untuk meningkatkan ekspektasi Federal Reserve akan secara agresif memerangi inflasi yang melonjak.
Indeks harga konsumen naik 0,6% dari Desember, kata Departemen Tenaga Kerja, sementara dalam 12 bulan hingga Januari, IHK (indeks harga konsumen) melonjak 7,5%, kenaikan tahun-ke-tahun terbesar sejak Februari 1982.
Data tersebut menandai kenaikan tahunan keempat bulan berturut-turut lebih dari 6,0% dan membuat Presiden Federal Reserve Bank St Louis, James Bullard, anggota pemungutan suara komite penetapan kebijakan Fed, "secara dramatis" lebih hawkish, katanya.
Indeks dolar, ukuran nilai greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, awalnya naik hampir 0,5%. Kemudian merosot 0,4% dan berakhir hampir datar. Indeks terakhir naik tipis 0,08%.
Suku bunga yang lebih tinggi biasanya akan mengangkat dolar, tetapi pasar sudah cukup membeli dolar, kata Bipan Rai, kepala strategi valas di CIBC Capital Markets.
"Pasar tertarik untuk mengambil keuntungan dari posisi long dolar yang ada," kata Rai. "Pasar membuat The Fed memberi harga yang cukup agresif tidak hanya untuk tahun ini tetapi juga untuk tahun depan."
Peluang kenaikan suku bunga 50 basis poin meningkat menjadi lebih dari kemungkinan kenaikan 25 basis poin seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Pasar juga mempertimbangkan bagaimana bank sentral lain akan melawan inflasi yang meningkat secara global, terutama didorong oleh kenaikan harga komoditas.