Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, secara rata-rata masyarakat Indonesia mengkonsumsi sekitar 0,152 kg tahu dan 0,139 kg tempe dalam sepekan. Sepanjang tahun 2019 lalu, konsumsi kedelai per kapita masyarakat Indonesia mencapai 2,09 kg. Meski turun 5,85% dibandingkan tahun sebelumnya yang berkisar 2,22 kg, namun konsumsi diperkirakan meningkat mulai 2020 hingga 2029.
Terkait tingginya kebutuhan dalam negeri terhadap kedelai, Yani mengingatkan agar disikapi bijak secara terencana. HIPPI mengusulkan beberapa langkah.
Pertama, peningkatan produksi kedelai secara nasional sehingga minimal dapat memenuhi kebutuhan nasional. Kedua, pentingnya peningkatan kualitas kedelai lokal dengan dukungan dari Kementerian Pertanian dan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Ketiga, pentingnya keberpihakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian, dalam menyerap seluruh produksi kedelai petani sehingga meningkatkan nilai jual kedelai lokal.
Ketiga usulan ini, kata dia, sudah menjadi pemikiran bersama para tokoh dan pemimpin bangsa Indonesia. Tujuannya, agar tercipta ketahanan pangan nasional khususnya melalui ketersediaan minyak goreng dan kedelai bagi masyarakat.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)