Harta Kekayaan Lenyap Rp234 Triliun dalam Sehari, 3 Miliarder China Ini Jatuh Miskin

Shelma Rachmahyanti, Jurnalis
Rabu 16 Maret 2022 10:16 WIB
Ilustrasi Miliarder. (Foto: Shutterstock)
Share :

Segudang faktor memukul perusahaan mereka dan perusahaan lain yang terdaftar di pusat keuangan Asia.

Indikasi Federal Reserve AS tentang beberapa kenaikan suku bunga tahun ini telah menyebabkan peningkatan arus keluar modal, sementara prospek ekonomi China yang melemah di tengah pembatasan Covid-19 yang masih ketat memberikan beban besar pada pendapatan dan pertumbuhan.

 BACA JUGA:Garudafood Kantongi Laba Rp424,8 Miliar, Emiten Miliarder Sudhamek Berharta Rp14 Triliun

Menambah tantangan makro ini adalah kesengsaraan peraturan dan meningkatnya kekhawatiran atas situasi di Ukraina.

Investor khawatir bahwa hubungan China yang lebih dekat dengan Rusia dapat menyebabkan sanksi ekonomi dari Barat, dengan banyak laporan menunjukkan kemungkinan kesediaan negara itu untuk memberikan bantuan militer termasuk drone dan rudal darat-ke-udara ke Rusia.

Meskipun Beijing telah mengabaikan hal itu sebagai disinformasi, dan Menteri Luar Negeri Wang Yi sekarang secara eksplisit mengatakan China tidak ingin sanksi terkait Rusia mempengaruhi dirinya sendiri, hubungan negara yang memburuk dengan AS masih membayangi perusahaan yang terjebak di tengah.

Komisi Sekuritas dan Bursa AS telah memberi tahu lima perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS bahwa mereka berisiko dihapus dari daftar karena kegagalan mereka untuk menyerahkan dokumen audit terperinci yang mendukung laporan keuangan mereka.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya